Rabu, 04 Mei 2011

Cerita Kita

Bu Narmi Wingko
Dari Agen Beras Menjadi Pengusaha Wingko 
            Banyak pengusaha sukses yang lahir karena disokong orang tuanya atau karena punya koneksi luas sehingga dipercaya mengelola usaha. Namun tidak demikian dengan Sunarmi (46 tahun). Yang biasa dikenal dengan “Narmi Wingko” yang beralamatkan di Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Cerita keberhasilan pengusaha kelahiran Malang, 27 Februari 1964 dimulai saat dia berusia 31 tahun. Saat itu, dia hanya agen beras (bakul beras) di daerahnya. Dia sukses sampai sekarang karena meneruskan usaha adiknya yang saat itu menjual kue-kue kering dan basah yang dijual hanya saat hari raya. Karena adiknya tak meneruskan usahanya, pada akhirnya dia tertarik untuk meneruskan usaha adiknya, sementara usaha agen berasnya ia dikesampingkan. Anak pertama dari lima bersaudara ini sangat semangat bekerja, kerena saat diwawancarai, dari dulu ia sangat ingin sekali naik haji. Dari semangatnya itulah, sampai saat ini dia sudah melaksanakan rukun Islam yang kelima sesuai dengan keinginannya dulu. Kesuksesannya pun ia investasikan dengan membeli rumah, sawah, mobil, tanah, dll.
Kue kering yang biasa ia jual adalah bakpia, roti cahaya, kue tart dll. Keberhasilan ibu tiga anak ini tak hanya di kue-kue keringnya saja.  Ia mencoba untuk menjual wingko yang saat itu belum begitu tenar didaerahnya. Nah, dari usaha tambahan wingko inilah dia menjadi tambah sukses. Banyak orang-orang yang menjadi tambah kenal dengannya. Tak hanya di daerahnya saja, akan tetapi di luar daerah pun banyak yang sudah mengenal usahanya. Tak henti-hentinya di memasang iklan di radio-radio swasta di Malang ataupun di  daerahnya. Sampai wingko buatannya menjadi incaran semua orang untuk dijadikan  oleh-oleh. Banyak orang mengenal wingkonya dengan sebutan “Narmi Wingko”. 

Wingko Tak Hanya Di Jual Di Babat (Lamongan)
Wingko babat adalah makanan tradisional khas Indonesia. Wingko adalah sejenis kue yang terbuat dari kelapa dan bahan-bahan lainnya. Kue ini sering dijual di stasiun kereta api, stasiun bus atau juga di toko-toko kue. Wingko biasanya berbentuk bundar dan agak keras serta biasa disajikan dalam keadaan hangat dan dipotong kecil-kecil. Wingko dapat dijual dalam bentuk bundar yang besar atau juga berupa kue-kue kecil yang dibungkus kertas. Kombinasi gula dan kelapa menjadikan kue ini nikmat. Wingko yang paling terkenal dibuat di Semarang. Ini menyebabkan banyak orang yang mengira bahwa wingko juga berasal dari kota ini. Meskipun demikian, wingko babat sebenarnya berasal dari Babat. Ini adalah daerah kecil di Lamongan, Jawa Timur. Babat terletak di dekat Bojonegoro, Jawa Timur yang terkenal akan kayunya dan karena baru saja ditemukan sumber minyak di daerah ini. Saat ini wingko adalah makanan yang terkenal di Babat dan Semarang dengan berbeda merek dan besar yang dijual. Tetapi Wingko sekarang ini tak hanya di jual di Babat dan semarang saja. Di Malang selatan pun sudah ada yang berjualan Wingko seperti yang disebutkan di atas. Usaha ibu Sunarmi lah orangnya. Dulu, awal menggunakan wingko sebagai salah satu usahanya adalah karena ia ingin di daerahnya juga bias menbuat wingko seperti daerah-daerah lain yang sudah terkenal dengan wingkonya. Dia membuat wingko berdasarkan pesanan. Banyak orang memesan karena akan ada acara nikahan, khitanan, dll. Jika ia mendapat pesanan, ia menjualnya per Loyang yang berukuran 20x30 cm. Kadang ia juga tak hanya membuatkan pesanan saja.
Bahan dan cara membuat kue wingko buatan Bu Sunarmi adalah ketan putih 1kg, kelapa 3, telor 3, margarin   ¼, gula pasir 7 ons, vanilli bubuk secukupnya, dan daun pisang secukupnya. Sedangkan cara membuatnya adalah campur ketan putih, kelapa, vanili bubuk, dan gula pasir. remas-remas sampai gula larut. Tambahkan telur dan margarin.di aduk sampai rata. Setelah itu di cetak dan di oven kedalam panggangan sampai matang.  Setelah matang, pipihkan adonan sampai agak dingin.

Alamat Bu Narmi Wingko
Jl. Ahmad Yani Rt.07, Rw.04 Desa Sambigede, Kec. Sumberpucung, Kab. Malang 65165.




Cerita dan Tawa

Manusia... Mengapa kau begitu lemah? Ketika terjatuh sangat dalam, Kau seakan lupa akan segala hal Seolah begitu terpuruk dan terpuruk ...