NEGERIKU
Bumi pertiwi
saat ini sedang menangis
Melihat para
manusia berdasi
Yang tak
punya malu memakan uang rakyat
Wahai bunga
bangsa
Kita Sebagai Generasi Muda
Kita Sebagai Generasi Muda
Harus bertahta
semangat
Demi Indonesia
yang makmur
(Oleh: Ahmad Fajar, Angga Ardiansyah, Khiratul Ken Arifah, Wendy Dwi Saputra)
____________________________________
SEPARUH
JIWAKU
Engkau
hidupku
Engkau ada
sebagai pelengkap hidupku
Ketika
engkau sedih engkau ada
Ketika aku
bahagia engkau pun ada
Engkau
selalu ada disetiap langkahku
Engkau pertaruhkan nyawa
Demi sebuah jiwa
Dengar darah yang memerah
Demi daging yang suci
Surga di
telapak kakimu
Jadikanlah
ingatanku
Surga di
telapak kakimu
Jadikanlah
tempat sujudku
(Oleh: Age Ony S, Febriansyah, M.Aldi Tober, M.Fahris)
_________________________________________
DIBALIK
TANAH AIRKU
Tanah airku,
Indonesia
Sepotong
surga di dunia
Tanah airku,
negeri yang kaya
Kaya akan
sumber daya dan budaya
Apakah itu
hanya sebuah rekayasa?
Indonesia,
negeri yang subur
Tetapi
rakyatnya belum makmur
Indonesia,
negeri yang kaya
Tapi
rakyatnya masih sengsara
Indonesia,
negara persatuan
Tetapi masih
banyak perpecahan
Hukum
negeriku tegak berdiri
Tetapi itu
sebuah ironi
Mari kita
bangkit berdiri
Hentikan
tangis ibu pertiwi
(Oleh: Bayu
Alviadi, Dwi Ratnasari, Fetrik Dwi K, Rahmat Ajinowo)
____________________________________________
1 CINTA
UNTUK SELAMANYA
Soreberganti
malam
Sunyi pun
mengelilingi sekeliling rumahku
Resah dan
gelisah menghampiriku
Seseorang
yang begitu polos meninggalkanku
Caramu
menyakiti hatiku sangatlah hampa
Masa lalu
semakin menyakiti pikiranku
Andai waktu
bisa terulang kembali
Takkan kusia-siakan
waktu yang sesingkat itu...
(Oleh: Eka
Angga, M.Ismael, Ruly Eka, Yoga Jefri)
______________________________________________
OUR MOTHER
Mereka bukan
Tuhan yang menentukan takdir
Mereka bukan
malaikat yang berhak mencabut nyawa
Mereka hanya
manusia hina dan murka
Ibu menangis... alam-alam pun
ikut menangis
Ibu berdoa... alam-alam pun ikut
berdoa bersama Ibu.
(Oleh: Ardi
Nurwanda, Lengga Rudita, Riski S, Septiawan Rizki)
______________________________________________
MENTARI
Mentari kau
menyinari kehidupan bumi
Kau seakan
menyapaku dipagi hari
Sebagai
pelengkap tata surya di dunia ini
Tanpamu apa
guna dunia ini
Akan terasa
hampa dan kegelapan tiada habisnya
Mentariku, terbitlah selalu
Jangan sembunyikan wajahmu
Disaat kau senang bumi ini terasa panas
Disaat kau sedih bumi ini tertutup awan hitam
Membuat langit menangis
Inilah takdir
Tuhan
Setiap pagi
terbit terang
Setiap malam
terbenam padam
(Oleh:
Alfandi Setiawan, Moh.Ade Dana, M.Saiful Ikhsan, Vicky Adrianto)
________________________________________
KAMBINGKU
Oh
kambingku...
Tubuhmu kuat
bagaikan Ade Ray
Tandukmu
melengkung bagaikan tikungan tajam
Suaramu
merdu sampai-sampai membangunkan tidurku
Oh
kambingku...
Bulumu halus
seperti lembutnya sutra Arabia
Saat kau
lepas sulit sekali ku mengejarmu
Seperti
sepeda tetanggaku
Oh
kambingku...
Engkau
adalah teman gembalaku
(Oleh: Ahmad
Musyafa’, Andy Syahputra, Diki Alek, Ghofur Abdul)
__________________________________
KORUPTOR
Perang
dingin
Melindungi
hak asasi
Pertikaian
panjang
Dengan orang
berdasi
Orang
berdasi semakin ambisi
Hukum telah ditelan uang
Semua terbutakan oleh uang
Hanya dengan uang
Mereka dapat segalanya
Uanglah yang jadi otaknya
Wahai kau
para koruptor
Dimanakah
hati nurani kalian
Dulu kau
berjanji
Dan dulu kau
bersumpah
Buktikan
mulut besarmu
Wahai koruptor
Kau buat hukum ini kotor
Koruptor,
Kau jerat rakyatmu
Dengan cela kolor
(Oleh: Debby
Eka, Diki K, Puguh Perwira, Samianto)
___________________________________________
*Puisi di atas adalah karya dari XI Teknik Kendaraan Ringan 4 (SMK Brantas Karangkates)